Mimpi
Mimpi itu
sebuah keinginan yang tahtanya begitu tinggi jika hanya dibayangkan, memang
dalam arti lain mimpi adalah hanyalah bunga tidur, tapi mimpi yang sempurna itu
adalah kehidupan kita, kehidupan yang mengajarkan kita tentang bagaimana
rasanya tersenyum, melayang, menghilang dan kehidupan yang mengajarkan kita
untuk mengajukan pertanyaan bagaimana caranya kita bertanya pada bintang yang
bersinar diatas sana, bisakah kita mendengarkan jawabannya, itulah mimpi. Dalam
menghadapi mimpi kita hanya bisa terpana, terbata dan terdiam dalam keraguan
akan pencapaian apa yang kita impikan. Disaat kita merasakan dan mencoba
memahami apa itu bahasa hati, bahasa kesunyian, bahasa isarat dan bahasa cinta
mungkin kita akan memahami pula apa bagaimana caranya untuk menggapai
mimpi-mimpi itu, berusaha mencapainya dan menjadikan mimpi itu bukan sekedar
mimpi tetapi mimpi yang telah berubah menjadi kenyataan. Ketika kita berjalan
dalam kehampaan, sangat mungkin untuk kita melupakan akan semua mimpi-mimpi,
tetapi jangan pernah diam dalam kehampaan. Bangkitlah, berjalanlah dari
kehampaan, bila perlu berlarilah agar kita cepat meninggalkan kehampaan yang
membuat kita lupa akan mimpi-mimpi kita. Bagi para pemimpi yang hebat, para
pemimpi yang sempat terluka, para pemimpi yang yakin akan apa yang menjadi
mimpi besarnnya, mari kita lakukan extion
dalam kehidupan untuk mewujudkannya. Untuk kalian yang benar-benar yakin
akan menggapai mimpi-mimpi yang sempurna dalam hidup marilah bersama-sama kita
renungkan siapa diri kita, fikirkan apa mimpi kita, rencanakan apa yang akan
dilakukan dan lakukanlah apa harus dilakukan. Tak ada mimpi yang tak bisa
digapai, kecuali jika kita menginginkan sesuatu yang datang dan terjadi secara
tiba-tiba, itu hal yang sangat mustahil. Perlu kita ketahui, semua yang ada di
dunia ini terjadi karena proses. Jika kita menginginkan sesuatu terjadi tanpa
proses itu bukan mimpi yang sempurna namanya, tapi hanya sebuah mimpi yang
menjadi angan bukan menjadi kenyataan. Mimpi yang sempurna itu butuh proses,
butuh perjuangan dan butuh extion
dalam menggapainya. Sama halnya ketika kita merasakan haus, tanpa kita membeli
atau mengambil segelas air putih dan mengalirkan air tersebut kedalam
tenggorokan, kita tak akan pernah merasakan hilangnya rasa haus yang kita
rasakan sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar