HANACARAKA
ku dengar bisik
lantangku
pada runtuhan
kelopak kamboja
isyaratkan
hanacaraka
siluet tentang
cinta, kehidupan, penantian dan harapan
jarum detik,
menit, berjalan bersamaan
mengukir bayang
pekat dinding lahat
aku.....
satu cahaya
terlepas dari pelangi
merangkak sendiri
di bawah remang bau gerimis
masuki rongga demi
rongga
yang miski akan
udara
sajakpun simpang
siur
menggumpal
benang-benang kusut
melukis gambar-gambar
purba
campur aduk di
pasar loak
mengendap di sela
batuan karang
telah lebur
dan terkubur
tak lagi aku
melipat penggaduh
bersandiwara,
bersolek bermain kata
bahkan meski hanya
nikmati sekilas suara
sesalku menyampah
menyumpal tong
usia
By : M_F
Tidak ada komentar:
Posting Komentar